KESEHATAN SAPI
- Sapi Sehat
Tingkah laku sapi memberikan gambaran
tentang status kesehatan sapi tersebut. Sapi yang sehat akan menampakkan
gerakan yang aktif, sikapnya sigap, selalu sadar dan tanggap terhadap perubahan
situasi sekitar yang mencurigakan. Kondisi sapi yang seimbang adalah tidak
terlalu gemuk atau kurus, langkah kakinya mantap dan teratur (Akoso, 1996).
Sudut matanya terlihat bersih tanpa
adanya kotoran atau getah radang. Ekornya selalu aktif megibas untuk mengusir
lalat. Kulit dan bulu tampak halus dan mengkilat serta pertumbuhan bulu merata
di permukaan tubuhnya (Akoso, 1996).
2.2. Fisiologi Ternak
Kondisi
fisiologi ternak dapat digunakan untuk mengetahui kesehatan seekor ternak,
kondisi fisiologis yang digunakan untuk mengetahui indikasi ternak sehat adalah
suhu tubuh, frekuensi denyut nadi dan frekuensi respirasi (Subroto, 1985).
2.2.1. Suhu rektal
Menurut
Sugeng (1998), suhu tubuh normal untuk anak sapi adalah 39,50C-400C,
sedangkan untuk anak sapi dewasa 380C-39,50C. Suhu tubuh
dipengaruhi oleh lingkungan, jenis kelamin dan kondisi ternak. Sugeng (1998)
menjelaskan bahwa ternak mempunyai sistem pengaturan suhu tubuh untuk
memelihara suhu tubuhnya dari pengaruh luar.
2.2.2. Frekuensi denyut nadi
Akoso
(1996) menyatakan denyut nadi sapi normal sekitar 50-60 kali per menit. Hal ini
berhubungan dengan faktor bahwa semakin kecil ukuran hewan, laju metabolisme
per unit berat badannya semakin tinggi (Dukes, 1995). Hewan yang sakit atau
stres akan meningkat denyut jantungnya untuk sementara waktu (Subroto, 1985).
2.2.3. Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan bervariasi,
tergantung dari jenis sapi pada umumnya. Rata-rata frekuensi pernapasan sapi
normal adalah 19 kali per menit, Angka rata–rata dapat naik jika terjadi
kejutan atau latihan. Sapi yang mengalami demam tinggi akan bernapas lebih
cepat, sedangkan sapi yang terserang penyakit menahun dan cukup serius,
frekuensi pernapasannya akan menjadi lambat dan berat (Akoso, 1996).
Frekuensi
pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran tubuh, umur,
aktifitas ternak, kehamilan, lingkungan dan aktifitas pencernaan terutama pada
rumen (Dukes, 1995). Menurut Sugeng (1998), frekuensi pernapasan yang
sebenarnya dapat dihitung bila ternak dalam keadaan istirahat dan tenang.
2.2.4. Kontraksi Rumen
Proses ruminansi pada sapi sehat
berupa peremasan pakan yang ditelan secara kuat dan mantap kemudian dicampur
dengan cairan. Kontraksi rumen rata-rata terjadi sekali tiap dua menit.
Peristiwa ini menimbulkan gerakan rumen yang dapat dirasakan oleh tangan
pemeriksa dengan mengepalkan tinju dan mendesaknya di bagian kiri atas lambung
tepat di lekuk pinggang di belakang rusuk terakhir. Terjadinya perubahan
frekuensi atau gerak ruminansi yang tidak dapat dirasakan menandakan adanya gangguan
fungsi rumen (Akoso, 1996).
No comments:
Post a Comment